Perkenalkan nama saya
Tiara. Saya guru matematika di SMP Negeri 3 Kumai, Kabupaten Kotawaringin
Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Saya tinggal di ibukota kabupaten, yaitu di
Pangkalan Bun. Sedangkan sekolah tempat saya mengajar ada di desa Teluk Bogam, Kecamatan
Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Jarak Pangkalan Bun – Teluk Bogam kurang
lebih 55 km, biasanya saya tempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam.
Walaupun saya
mengajar di desa, tetapi tidak menghalangi keinginan saya untuk tahu tentang
teknologi informasi, terutama yang berkaitan dengan teknologi dalam
pembelajaran. Setelah tahu ada kegiatan pelatihan Pembelajaran Berbasis TIK
(PembaTIK) di tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Teknologi
Informasi (Pusdatin) Kemdikbud RI, saya kemudian juga ikut mendaftar.
Pendaftaran pelatihan PembaTIK ini dilakukan melalui web: https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/
Ternyata kegiatan Pelatihan
ini ada empat level yaitu level 1 (berbagi TIK), level 2 (implementasi TIK),
level 3 (kreasi TIK) dan level 4 (berbagi TIK). Di kegiatan Level 1, saya tidak
begitu mengalami kesulitan, karena tidak ada tugas membuat sesuatu atau produk.
Peserta hanya perlu berliterasi membaca modul pelatihan, kemudian mengikuti
ujian akhir secara online. Saya kemudian mendaftar di Level 2, tetapi tidak
bisa saya ikuti sampai tuntas. Di level 2 saat itu peserta diminta membuat
tugas berupa media pembelajaran . Tugas ini tidak dapat saya selesaikan,
rasanya karena saat itu saya ada banyak tugas di sekolah yang harus dikerjakan,
sehingga tugas level 2 menjadi tidak tersentuh.
Level 2 kembali saya ikuti di tahun
2020 ini. Saya ikut level 2 gelombang 1. Ternyata saya bisa lulus, walaupun
menurut saya tugas vlog saya tidak begitu bagus. Apalagi jika dibandingkan
dengan peserta level 2 yang lain. Peserta lain menurut saya sangat bagus-bagus
video vlog-nya.
Saya kemudian ikut level 3.
Di level 3 ini saya ikut gelombang 10, karena saya perkirakan saat
pelaksanaannya saya punya banyak waktu luang. Ternyata di level 3 ini, saya
menemukan hal yang saya senangi. Saya baru tahu dan mengenal aplikasi untuk
membuat multimedia pembelajaran interaktif yaitu Articulate Storyline.
Sebelumnya memang saya sudah pernah mencoba membuat media pembelajaran
interaktif tetapi menggunakan Microsoft Powerpoint. Ternyata
membuat media interaktif itu dengan Articulate Storyline menurut
saya lebih mudah dibandingkan dengan Microsoft Powerpoint. Ini yang
membuat saya semakin senang mengikut diklat PembaTIK level 3 ini dan
menyelesaikan tugas akhir berupa multimedia pembelajaran interaktif. Saya tidak
merasa terbeban untuk menyelesaikan tugas akhir. Tugas akhir dan ujian akhir
bisa saya kumpulkan sebelum batas waktu pengumpulan terakhir.
Ternyata pengumuman kelulusan
level 3 harus menunggu semua gelombang telah selesai proses pembelajarannya.
Ada perasaan deg-degan menunggu hasil pengumuman yang cukup lama keluarnya.
Pengumuman keluar beberapa hari setelah gelombang terakhir yaitu gelombang 17
selesai kegiatannya. Saya yang level 10 saja, rasanya cukup lama menunggu
sampai level 17 selesai. Apalagi teman-teman peserta di level sebelum saya,
level 1 misalnya.
Saya sebenarnya tidak
berharap bisa lulus, karena saya tahu peserta lain lebih mahir dalam membuat
video dan multimedia. Saya tidak berbiasa tampil di depan kamera, dan juga baru
saja belajar menggunakan Articulate Storyline. Setelah ada
notifikasi dari grup, bahwa pengumuman sudah keluar, saya langsung melihat
hasil pengumuman. Puji Tuhan, ternyata saya lulus. Betapa bahagianya saya saat
itu, rasanya tidak sia-sia perjuangan belajar Articulate di sela-sela kegiatan
mengajar dan tugas yang menumpuk di sekolah.
Ternyata kejutan tidak berhenti sampai di situ saja. Karena tidak berapa lama setelah pengumuman kelulusan level 3, peserta level 4 diumumkan. Ternyata nama saya ada terselip di daftar peserta PembaTIK level 4. Terimakasih Pusdatin, terimakasih Bapak/Ibu Duta Rumah Belajar yang telah memberikan kesempatan dan motivasi untuk saya mengikuti PembaTIK ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar